Sunday, February 19, 2012

Cinta Bagaikan Morfin

Cinta, kata ini tidak asing lagi bagi kita. Tidak jarang juga orang selalu memikirkan masalah ini. Dalam dunia percintaan banyak hal yang berubah. Terkadang hal yang awalnya tidak kita suka malah menjadi hal yang mudah untuk kita lakukan. Karena cinta juga seseorang rela berkorban sebagai wujud ungkapannya.


Sempat mengikut diskusi on air di radio milik negara yang dijadikan wadah bagi masyarakat, bersama dr. Arya (dokter yang juga paham psikologi dan enterprenuer). Diskusi ini membahas tentang edukasi yang meliputi berbagai bidang. Kebetulan saat itu tentang masalah percintaan atau edukasi sex. Di sini saya gabungkan dengan hal-hal yang juga sering terjadi di sekitar.

Sering kali hal yang tidak wajar ditunjukkan oleh seseorang yang terpengaruh masalah ini. Jika awalnya berpenampilan biasa-biasa saja atau mandi 3 hari sekali, karena 'terjerumus' cinta berubah mandi sehari sekali. Selalu berpenampilan rapi, menyisir rambut dengan sebotol minyak rambut dan tidak lupa parfum yang menggelegar (lebay deh).

Agar cinta tersalur dan mendapatkan respon yang diinginkan, seseorang rela berkorban. Hal ini wajar-wajar saja bagi orang yang mengalaminya. Menurut dr. Arya, ada hormon yang mempengaruhi, endomorphin bekerja pada saat itu. Ini tidak beda jauh dengan efek narkoba (morfin). Seseorang menjadi seperti kehilangan kesadaran karenanya. Rasa senang terus meliputi. Jadi tidak heran ada istilah "tai kucing rasa coklat".

Bisa kita bayangkan saat sedang jatuh cinta, hati selau berdebar dan selalu ingin bertemu. Layaknya morfin, cinta juga mengakibatkan efek candu. Beliau mengumpamakan pasangan yang biasanya apel tiap malam minggu tapi tiba-tiba saja libur. Rasa bingung, gundah, tidak nyaman akan dirasakan. Langit seperti mau runtuh.

Kalau tidak salah, beliau juga mengatakan bahwa rasa suka terhadap lawan jenis itu dipengaruhi sel yang terdapat pada sistem imun kita. Sel itu adalah sel langerhans. Ada juga penelitian yang menyebutkan bahwa libido kita bereaksi tiap 30 detik setelah kemunculan sebelumnya. Bisa dibayangkan?

Cinta itu universal, bisa ke keluarga, saudara, teman, bahkan ke semua makhluk. Hidup tanpa cinta akan penuh kekacauan.

Membuat Image Tracing

Mungkin kita pernah melihat gambar seseorang yang mirip seperti kartun. Atau dari sebuah foto seseorang menjadi seperti kartun. Ini dapat dilakukan dengan cara tracing.

Teknik ini ada beberapa yang mengartikan penjiplakan atau menggambar kembali. Dengan kata lain, image tracing dapat didefinisikan secara sederhana sebagai pengubahan atau penggambaran kembali sebuah gambar/pixel menjadi gambar vektor.

Berikut adalah contoh membuat Image Tracing dengan cara perpaduan auto dan manual. Pertama siapkan dulu gambar yang akan diproses. Sebelum di-trace alangkah baiknya jika gambar/foto tsb kita haluskan terlebih dulu. Ini bertujuan agar proses pengerjaan vektor hasil tracing nanti lebih mudah.


Sebelah kiri adalah gambar asli, sedangkan satunya yg sudah dihaluskan di PS. Selanjutnya simpan gambar yang sudah diedit tersebut dalam format image. Kemudian, buka CorelDRAW dan import gambar tsb (atau drag ke halaman kerja CorelDRAW). Setelah itu klik gambar dan pilih Bitmaps - Convert to Bitmap. Jika sudah dalam bentuk bitmap, tinggal pilih Trace Bitmap (Outline Trace). Akan tampak dialog sebagai berikut (jika dengan CorelDRAW X5).


Pada contoh ini Type of Image menggunakan Low quality image dengan mengatur/menggeser Detail, Smoothing, dan Corner (bisa dicoba-coba). Jangan lupa Remove Background dicentang juga.

Jika proses di atas dirasa sudah sesuai dengan keinginan, maka klik OK. Hasil sudah didapat dengan bentuk vektor. Untuk memecahnya klik gambar tersebut lalu klik kanan dan pilih Ungroup. Sekarang kita mendapatkan pecahan-pecahan vektor yang dapat kita otak-atik sesuai keinginan.

Di sini lah kreasi dan kesabaran kita diuji dengan mengotak-atik, mengggeser pecahan-pecahan vektor ke kanan, kiri, atas, atau bawah. Untuk memperindah gambar, kita dapat menambahkan hiasan-hiasan sesuai keinginan.

Contoh gambar yang sudah jadi

Sekian cerita singkatnya, maaf jika ada yg dirasa kurang atau kurang dipahami.